Effect of Additional Rice Bran and Harvesting Period Againts Pleurotus ostreatus Yield Productivities
DOI:
https://doi.org/10.21776/ub.jfls.2019.003.01.03Keywords:
harvesting period, oyster mushroom, rice bran, wet weightAbstract
Percentage of rice bran added (main factor) in oyster mushroom; P. ostreatus growing substrate was 10%,15%, and 20% of total baglog weight. Harvesting period (period 1, periode 2, period 3) became a nested factor on this study. P. ostreatus yield showed that percentage of rice bran added gave significantly different result on P. ostreatus wet weight (rice bran 10% and 15%). Harvesting period showed significantly result on harvesting time, wet weight, and number of fruiting body. The best result were obtained in additional 15% rice bran based of the result comparison with 10% rice bran with 5Â parameter on this study. 15% rice bran added gave the best result with harvesting time (55.00 days), pileus diameter (5.29 cm), wet weight (67.74 g/baglog), number of fruiting bodies (9.67 fruit), and productivity (5.12 g/day).
References
Anuchita Moongngarm, A., Daomukda, N and Khumpika, S. 2012. Chemical Compositions, Phytochemicals, and Antioxidant Capacity of Rice Bran, Rice Bran Layer, and Rice Germ. APCBEE Procedia 2: 73 – 79.
AOAC. 1995. Official Methods of Analysis of the Association of Official Analytical. Chemist. Washington.
A'yunin, A.Q., Nawfa, R dan Adi Purnomo, A.S. 2016. Pengaruh Tongkol Jagung sebagai Media Pertumbuhan Alternatif Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) terhadap Aktivitas Antimikroba. JURNAL SAINS DAN SENI ITS 5(1): C57 – C60.
Hariadi, N., Lilik S., dan Ellis N. 2013. Studi Pertumbuhan dan Hasil Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Media Tumbuh Jerami Padi dan Serbuk Gergaji. Jurnal Produksi Tanaman, 1(1): 47-53.
Hendri, Y., Samingan, dan Zairin T. 2016. Pengaruh Variasi Jenis dan Komposisi Substrat Terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Jurnal Edu Bio Tropika, 4(1):19-23.
Islami, A., Adi S.P., dan Sukesi. 2013. Pengaruh Komposisi Ampas Tebu dan Kayu Sengon sebagai Media Pertumbuhan Terhadap Nutrisi Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus). Jurnal Sains dan Seni POMITS, 2(1): 1-4.
Jariah, S., Munir A.M., dan Fitratul A. 2016. Pengaruh Kadar Thiamine (Vitamin B1) terhadap Lebar Tudung Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) dan Sumbangsihnya pada Materi Ciri dan Peran Jamur di Kelas X MA/SMA. Bio-Site, 2(2): 19-26.
Kumesan, E.C., Engel V.P., dan Helen J.L. 2017. Analisa Total Bakteri, Kadar Air dan pH Pada Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) dengan Dua Metode Pengeringan. Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan, 5(1): 124-129.
Maelani, L., 2014. Pengaruh Takaran Sukrosa Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Skripsi. Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian. Universitas Siliwangi. Tasikmalaya.
Mufarrihah, Lailatul. 2009. Penambahan Bekatul dan Ampas Tahu pada Media terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Skripsi. Jurusan Biologi. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Malang. Malang.
Nurkameria., Imam M., dan Evi S. 2016. Pengaruh Penambahan Pupuk Majemuk NPK Terhadap Pertumbuhan Dan Kadar Protein Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) sebagai Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Konsep Jamur (Fungi) di Kelas X SMA. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 3(2): 1-15.
Setyaningsih, A., Zaenab, S., dan Atok M.H. 2015. Pengaruh Penambahan Tepung Tongkol Jagung Pada Media Tanam Terhadap Berat Basah Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Sebagai Bahan Ajar Biologi. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi. Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
Suparti., dan Lismiyati M. 2015. Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Media Limbah Sekam Padi dan Daun Pisang Kering Sebagai Media Alternatif. Bioeksperimen, 1(2): 37-44.
Widyastuti, N., dan Donowati, T. 2008. Aspek Lingkungan Sebagai Faktor Penentu Keberhasilan Budidaya Jamur Tiram (Pleurotus sp.). Jurnal Teknik Lingkungan, 9(3):287-293
